Fermentasi pada kopi adalah proses alami di mana biji kopi mengalami pemecahan dan perubahan kimia tertentu selama periode fermentasi. Ini terjadi setelah pemetikan biji kopi dari pohon, ketika biji masih terbungkus oleh daging buah atau pulp. Proses fermentasi ini dapat terjadi secara alami, di mana buah kopi dibiarkan untuk berfermentasi di tempat, atau secara terkontrol, di mana buah kopi diproses secara khusus untuk mengendalikan fermentasi.
Selama fermentasi, bakteri dan ragi alami yang ada di dalam daging buah kopi mengubah gula menjadi asam dan gas. Proses ini menghasilkan sejumlah perubahan dalam biji kopi, termasuk mengurangi kadar gula, mengubah profil rasa, dan mempengaruhi karakteristik akhir kopi.
Fermentasi dapat memberikan kontribusi pada profil rasa kopi dengan memberikan nuansa dan kompleksitas tambahan. Namun, jika tidak dikendalikan dengan baik, fermentasi juga dapat menghasilkan cacat atau rasa yang tidak diinginkan pada kopi. Oleh karena itu, kontrol fermentasi menjadi penting dalam memastikan kualitas biji kopi yang optimal.
Proses fermentasi dapat bervariasi tergantung pada metode pengolahan kopi yang digunakan. Misalnya, dalam metode pengolahan basah (washed process), biji kopi dicuci dari daging buah dan fermentasi dapat dikendalikan dengan lebih baik. Sementara dalam metode pengolahan kering (natural process), biji kopi dibiarkan untuk berfermentasi di dalam daging buah sebelum dikeringkan, yang dapat menghasilkan profil rasa yang lebih unik dan kompleks.