
Kopi Ijen Raung / Java Ijen: Cita Rasa Eksotis dari Lereng Timur Jawa
Jenis: Arabika
Karakter: Bright acidity, aroma winey, kadang sedikit spicy
Indonesia dikenal sebagai negeri kaya kopi, dan salah satu kebanggaan dari Jawa Timur adalah Kopi Ijen Raung, atau sering disebut juga sebagai Java Ijen. Kopi ini berasal dari lereng Gunung Ijen dan Gunung Raung, yang terletak di daerah Bondowoso dan Banyuwangi, sebuah kawasan yang sudah dikenal sejak zaman kolonial sebagai penghasil kopi berkualitas tinggi.
Sejarah Singkat Kopi Ijen Raung
Kopi Ijen Raung ditanam di dataran tinggi antara 1.000–1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl), tepatnya di kawasan Kawasan Ijen Plateau yang mencakup kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi. Perkebunan ini memiliki sejarah panjang, sudah dimulai sejak era kolonial Belanda pada abad ke-18. Salah satu perkebunan kopi tertua di sini adalah Perkebunan Kalisat Jampit, yang hingga kini masih aktif berproduksi. Dari sinilah kopi Java Ijen mendapat reputasinya — bukan hanya di pasar lokal, tapi juga di pasar ekspor, terutama Eropa dan Jepang.
Kondisi geografis di Ijen sangat mendukung pertumbuhan kopi Arabika:
- Tanah vulkanik yang kaya mineral dari letusan Gunung Ijen dan Raung
- Suhu sejuk sepanjang tahun (rata-rata 17–22°C)
- Curah hujan tinggi (sekitar 2.000 mm/tahun)
- Paparan sinar matahari yang merata
- Sistem agroforestri dan penanaman di bawah naungan pohon (shade-grown)
Kombinasi semua faktor ini membentuk terroir yang sangat ideal untuk kopi Arabika berkualitas tinggi
Lokasi & Kondisi Tumbuh
Java Ijen ditanam di ketinggian sekitar 1.000–1.600 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kawasan ini memiliki iklim sejuk dan tanah vulkanik yang subur — kombinasi ideal untuk menanam Arabika berkualitas.
Beberapa faktor penting yang memengaruhi karakter rasa kopi di sini:
- Tanah vulkanik aktif, kaya mineral dari Gunung Ijen dan Raung.
- Suhu sejuk sepanjang tahun, sekitar 17–22°C.
- Curah hujan tinggi, mendukung pertumbuhan biji yang lambat dan padat.
- Pola tanam tumpang sari (shade-grown), di mana pohon kopi tumbuh di bawah naungan pepohonan besar.
Semua unsur ini menciptakan apa yang disebut sebagai terroir, yakni pengaruh lingkungan terhadap rasa kopi.
Cita Rasa dan Profil Kopi Ijen Raung
Yang menjadikan Java Ijen istimewa adalah keasaman cerahnya (bright acidity). Dalam seduhan, kamu bisa mencium aroma buah fermentasi seperti wine, dengan sentuhan rasa yang kadang menyerupai rempah atau tembakau ringan di akhir tegukan.
Catatan rasa (flavor notes) khas:
- Aroma: Winey, floral, kadang sedikit earthy
- Rasa: Citrus, prune, mild spice
- Aftertaste: Lembut dan bersih
- Body: Medium
Karakter rasa ini menjadikannya cocok untuk metode seduh manual seperti V60, Aeropress, atau French Press.
Budidaya dan Pascapanen
Sebagian besar kopi di kawasan ini masih dipanen secara manual (petik merah) untuk memastikan kualitas biji terbaik. Proses pascapanennya umumnya menggunakan washed process, di mana biji kopi difermentasi dan dicuci untuk menghasilkan rasa yang bersih dan cerah.
Namun, beberapa petani juga mulai bereksperimen dengan proses natural dan honey untuk menciptakan varian rasa yang lebih kompleks dan kekinian.
Mengapa Kopi Ijen Raung Layak Dicoba?
- Wakil cita rasa kopi klasik Indonesia dengan ciri khas pegunungan timur Jawa.
- Cocok untuk penikmat kopi arabika dengan keasaman seimbang dan rasa unik.
- Didukung oleh praktik budidaya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kesimpulan
Java Ijen bukan sekadar kopi biasa, melainkan warisan sejarah, alam, dan kerja keras petani lokal yang telah berlangsung lebih dari satu abad. Jika kamu mencari pengalaman minum kopi yang kompleks namun tetap bersih dan elegan, kopi dari lereng Gunung Ijen ini wajib kamu coba.
baca juga : https://kampuskopi.com/category/coffee-bean-type/