
Kopi Java Preanger—juga dikenal sebagai Preanger Coffee—adalah salah satu warisan kopi tertua yang dibudidayakan secara komersial di Indonesia. Dikenalkan oleh Belanda sejak abad ke-17, kopi ini menjadi benchmark kualitas kopi dunia hingga awal abad ke-20.
1. Sejarah Singkat
- Perkenalan Awal (1696–1706): Upaya pertama menanam kopi di Priangan (daerah Preanger) gagal akibat bencana alam pada 1696. Baru pada 1706 tanaman kopi berhasil tumbuh dan panen pertama diekspor ke Belanda, memicu gelombang penanaman kopi baru di Nusantara.
- “A Cup of Java”: Pada puncak kejayaannya, kopi Priangan dianggap kopi terbaik di Eropa, sehingga “Java” menjadi istilah umum untuk kopi.
- Masa Kejayaan dan Kemunduran: Produksi menurun pasca Perang Dunia II dan pendudukan Jepang, namun tradisi serta kebun tua di dataran tinggi Jawa Barat tetap terpelihara oleh petani keluarga.
2. Daerah Tumbuh dan Iklim
- Ketinggian: 1.200–1.800 mdpl di dataran tinggi Priangan (Kabupaten Bandung, Garut, Pangalengan).
- Iklim: Suhu rata-rata 18–22 °C, curah hujan sedang (1.500–2.500 mm/tahun), memberikan waktu pematangan buah yang ideal.
3. Karakteristik Rasa
Java Preanger masuk kategori specialty coffee dengan skor cupping rata-rata di atas 80 poin. Ciri khasnya meliputi:
- Acidity: Medium, lembut dan bersih.
- Aroma & Flavor: Floral ringan, dengan sentuhan cokelat dan karamel.
- Body: Medium-full, halus di langit-langit mulut.
- Aftertaste: Bersih, sedikit manis, tanpa astringency.
Ringkasan cupping oleh panelis menunjukkan nilai 8,00 untuk aroma dan flavor, 7,88–8,00 untuk body dan balance, serta skor akhir rata-rata 85,5 poin.
4. Proses Budidaya dan Pascapanen
- Penanaman: Bibit Coffea arabica varietas Typica dan Catimor ditanam rapat, sering dikombinasikan dengan tanaman pelindung (shade trees).
- Pemetikan Selektif: Hanya buah ceri kemerahan yang matang sempurna yang dipetik—dilakukan bertahap setiap 7–10 hari.
- Proses Washed: Buah dicuci, difermentasi selama 12–24 jam, lalu dikeringkan matahari hingga kadar air 12–13%.
- Sortasi & Penggilingan: Setelah kering, lapisan kulit (parchment) dikupas dan biji bergaram (green bean) dipilah berdasarkan ukuran (screen size 15–19).
5. Pengakuan dan Peluang
- Specialty Coffee: Java Preanger tercatat dalam katalog Specialty Coffee Association sebagai kopi unggulan Asia Tenggara.
- Peluang Pasar: Dengan meningkatnya permintaan kopi single-origin, Java Preanger kembali diminati oleh roaster internasional, menjadikannya kopi “kelas global” dari Jawa Barat.
Referensi
- Yaskico, “7 Facts about Java Preanger Coffee, Once the Number One Coffee in the World,” 4 April 2023. (Yaskico)
- PT Laksana Putra Makmur, “Java Preanger: Grown at 1,200–1,800 mdpl,” Instagram Post, 2017. (Instagram)
- Specialty Coffee Association, homepage. (Specialty Coffee Association)
- Specialty Coffee Association of Indonesia, Academia.edu, Consumer Perception on Sensory Attributes… (Academia)
- Specialtycoffee.id, “Java Preanger Grade 1 Green Coffee Beans,” product page. (Specialty Coffee)