Past Crop biasa disebut juga dengan Old Crop, merujuk pada biji kopi yang dipanen dari musim panen yang lalu atau beberapa musim panen sebelumnya. Istilah ini mengindikasikan bahwa biji kopi tersebut sudah melewati masa panen yang paling baru.

Biji kopi “past crop” sering kali memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dari biji kopi yang lebih segar. Kualitas rasa dan aroma dapat mengalami penurunan karena penyimpanan yang lebih lama, yang dapat menyebabkan kehilangan kelembaban atau bahkan degradasi rasa kopi. Biji kopi “past crop” juga mungkin mengalami perubahan dalam profil rasa dan kesegarannya karena faktor-faktor seperti kondisi penyimpanan dan lingkungan tempat penyimpanan.

Ketika membeli biji kopi, penting untuk memperhatikan apakah biji kopi tersebut merupakan “past crop” atau “fresh crop” (dipanen pada musim panen terbaru). Beberapa orang mungkin memilih untuk menghindari biji kopi “past crop” karena potensi penurunan kualitas, sementara yang lain mungkin masih menikmati karakteristik kopi yang ditawarkan oleh biji kopi “past crop” tertentu.

Penting untuk mencatat bahwa kualitas biji kopi “past crop” dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis kopi, kondisi penyimpanan, dan masa simpannya. Beberapa penikmat kopi mungkin menemukan biji kopi “past crop” yang masih memuaskan, sementara yang lain mungkin lebih memilih biji kopi yang lebih segar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *