
Saat menyeduh kopi manual—seperti V60, Kalita, atau Aeropress—banyak barista profesional menekankan satu langkah kunci: blooming, yaitu membasahi bubuk kopi ringan sebelum menuang sisa air. Meski terlihat sederhana, tahap ini sesungguhnya memegang peran besar dalam menghasilkan cangkir kopi yang bersih, seimbang, dan penuh aroma. Berikut penjelasan mendalam soal mengapa blooming begitu penting.
1. Apa Itu Blooming?
Blooming adalah proses pre-infusion: Anda menuang sedikit air panas (sekitar dua kali berat kopi dalam gram) ke atas bubuk kopi, menunggu sekitar 30–45 detik, lalu menuang sisa air. Pada tahap ini, udara terperangkap dalam bubuk kopi (karbondioksida hasil roasting) dikeluarkan, menciptakan gelembung—seperti bunga (bloom) yang mekar.
2. Manfaat Blooming bagi Ekstraksi
2.1. Mengeluarkan Gas Tersembunyi
Setelah dipanggang, kopi menyimpan karbondioksida dalam struktur biji. Jika langsung menuang banyak air, gas tersebut akan memblokir penetrasi air ke dalam bubuk, mengganggu ekstraksi. Dengan blooming, kita memberi jalan keluar bagi gas—air mengikuti jejaknya, meresap lebih merata.
2.2. Memastikan Kontak Air Merata
Dengan bubuk kopi yang “telan” air secara merata saat blooming, permukaan seduh menjadi rata. Saat Anda menuang sisa air, setiap partikel kopi sudah tergenang secukupnya sehingga air tidak tercecer ke sisi-sisi saja, dan rasa kopi menonjol secara konsisten.
2.3. Mengurangi Rasa Off-Flavor
Blooming membantu membilas endapan kasar dan kotoran ringan pada bubuk kopi. Sebagian asam lemah dan senyawa tak diinginkan larut saat pre-infusion, sehingga seduhan akhir terasa lebih bersih (clean cup) dan cerah.
3. Efek Blooming pada Cita Rasa
- Asam Terjaga: Keasaman kopi yang cerah (citrusy/fruit-forward) muncul lebih jelas jika blooming dilakukan.
- Sweetness Lebih Nyata: Gula alami dalam kopi terekstraksi sempurna setelah gelembung gas hilang.
- Aroma Lebih Hidup: Aroma halus (floral, herbal) bisa menguap dengan indah saat bubuk kopi mekar.
- Body Lebih Seimbang: Tanpa gangguan gas, ekstraksi menghasilkan body yang pas—tidak terlalu encer, tidak terlalu pekat.
4. Cara Melakukan Blooming yang Benar
- Siapkan Bubuk dan Air
- Gunakan rasio 1:15 hingga 1:17 (kopi:air).
- Panaskan air ke 92–96 °C.6
- Menuang Air Awal
- Tuang dua kali berat kopi: misal 20 g kopi → 40 g air.
- Tuang perlahan di tengah bubuk kopi, hindari area pinggir.
- Tunggu 30–45 Detik
- Amati gelembung naik—tanda gas keluar.
- Jangan ganggu bubuk kopi saat menunggu.
- Lanjutkan Menuang
- Tuang sisa air secara perlahan, membentuk pola spiral agar air mengalir merata.
- Finish dan Nikmati
- Setelah total waktu seduh tercapai (biasanya 2:30–3:00 menit untuk V60), kupas dan sajikan.
5. Kesalahan Umum dan Cara Menghindarinya
- Terlalu Cepat Menuang Sisa Air
Tidak memberi waktu blooming cukup membuat gas terjebak, ekstraksi kurang maksimal. - Blooming Terlalu Lama
Melebihi 60 detik dapat menimbulkan rasa lembik atau fermentasi berlebih, mengubah profil rasa. - Volume Air Blooming Salah
Terlalu banyak air pre-infusion meluruhkan cita rasa awal; terlalu sedikit air tidak cukup membilas gas.
6. Kesimpulan
Blooming bukan sekadar ritual visual, melainkan langkah ilmiah untuk mengendalikan ekstraksi kopi. Dengan melepaskan gas, meratakan kontak air, dan membilas kotoran, tahap awal ini menjamin setiap seduhan menampilkan cita rasa terbaik—mulai asam cerah hingga aroma floral. Selamat mencoba blooming dengan tepat, dan rasakan perbedaannya di setiap cangkir!
baca juga: https://kampuskopi.com/2025/01/31/manual-brew-pengenalan-dan-teknik-dasar/
https://www.seriouseats.com/the-hows-and-whys-of-blooming-coffee