“Quaker” adalah istilah yang digunakan dalam dunia kopi untuk merujuk pada biji kopi yang tidak terpanggang secara merata selama proses pemanggangan (roasting). Biji kopi yang menjadi “quaker” cenderung memiliki warna yang lebih terang dan sering kali memiliki tekstur yang lebih keras daripada biji kopi yang telah dipanggang secara merata.
Penyebab utama terbentuknya biji kopi quaker adalah karena ketidaksempurnaan dalam proses pemanggangan. Saat pemanggangan, biji kopi harus dipanaskan secara merata untuk memastikan bahwa semua bagian biji kopi mencapai suhu yang sama dan pemanggangan yang seragam. Namun, jika biji kopi tidak dipanggang dengan baik, beberapa biji kopi dapat tetap terlalu terang dan tidak terpanggang dengan sempurna, menyebabkan terbentuknya biji kopi quaker.
Biji kopi quaker memiliki beberapa karakteristik yang memengaruhi kualitas dan cita rasa kopi yang diseduh:
- Rasa yang Tidak Konsisten: Biji kopi quaker cenderung memiliki rasa yang lebih asam atau terkadang rasa yang datar karena ketidaksempurnaan dalam pemanggangan. Ini dapat mengurangi kompleksitas rasa dan aroma kopi.
- Kekerasan yang Lebih Tinggi: Biji kopi quaker cenderung memiliki tekstur yang lebih keras dan bisa lebih sulit untuk digiling. Hal ini dapat menyulitkan dalam proses penyeduhan dan memengaruhi ekstraksi rasa kopi yang optimal.
- Warna yang Lebih Terang: Biji kopi quaker sering kali memiliki warna yang lebih terang daripada biji kopi yang telah dipanggang secara merata. Hal ini dapat membuat biji kopi quaker lebih mudah dikenali saat memilah biji kopi.
Meskipun biji kopi quaker mungkin tidak diinginkan dalam kopi berkualitas tinggi, mereka tetap dapat ditemukan dalam sebagian kecil hasil panen kopi. Penting bagi para pemanggang kopi untuk mengidentifikasi dan memisahkan biji kopi quaker selama proses pemilahan untuk memastikan kualitas kopi yang konsisten.