“Dry distillates” pada kopi merujuk pada senyawa-senyawa yang terbentuk selama proses pemanggangan biji kopi dan memberikan kontribusi pada aroma dan rasa kopi yang akhirnya dihasilkan. Ini adalah senyawa-senyawa yang terbentuk melalui proses distilasi kering yang terjadi selama pemanggangan, di mana panas yang tinggi menyebabkan perubahan kimia dalam biji kopi.

Senyawa-senyawa ini termasuk dalam kategori “volatile organic compounds” (VOCs) atau senyawa organik yang mudah menguap. Beberapa contoh senyawa yang termasuk dalam dry distillates adalah:

  1. Aldehida: Senyawa kimia organik yang mengandung gugus fungsi aldehida (-CHO). Contohnya termasuk aldehida yang memberikan aroma buah atau bunga.
  2. Ketona: Senyawa kimia organik yang memiliki gugus karbonil (C=O) dihubungkan ke dua atom karbon. Ketona dapat memberikan aroma yang kompleks, seperti aroma kacang atau coklat.
  3. Asam: Senyawa yang memiliki gugus karboksil (-COOH). Beberapa asam, seperti asam asetat, dapat memberikan kontribusi pada keasaman dan kompleksitas rasa kopi.
  4. Ester: Senyawa yang terbentuk dari reaksi antara asam dan alkohol. Esternya dapat memberikan aroma dan rasa buah-buahan atau bunga.

Dry distillates memainkan peran penting dalam membentuk profil rasa kopi yang akhirnya dinikmati oleh penikmat kopi. Pengetahuan tentang senyawa-senyawa ini dapat membantu roaster untuk mengontrol dan menghasilkan profil rasa kopi yang diinginkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *