Harga kopi Arabika pada September 2025 mencatat kenaikan signifikan di pasar global. Data perdagangan internasional menunjukkan harga kontrak tiga bulan mencapai sekitar US$ 396,85 per pon pada awal bulan, lalu terus naik hingga menembus US$ 427,06 per pon pertengahan September. Angka ini berarti lonjakan lebih dari 24% dibanding bulan sebelumnya dan sekitar 65% lebih tinggi dibanding tahun lalu.
Kenaikan tajam ini terjadi karena beberapa faktor. Produksi kopi di Amerika Latin menurun akibat cuaca ekstrem, terutama hujan berkepanjangan dan risiko hama yang meningkat. Di sisi lain, permintaan kopi global tetap stabil bahkan cenderung naik, terutama dari pasar Eropa dan Asia. Kondisi ini menciptakan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan yang langsung mendorong harga Arabika ke level tinggi.
Di Indonesia, tren global tersebut ikut memengaruhi harga kopi di tingkat petani. Beberapa daerah penghasil Arabika, seperti Aceh, Toraja, dan Flores, sudah melaporkan kenaikan harga jual kopi dari kisaran Rp 45.000–48.000 per kilogram bulan lalu menjadi sekitar Rp 52.000 per kilogram di awal September. Para petani menyambut kenaikan ini dengan optimisme karena bisa menutup biaya perawatan kebun yang semakin meningkat.
Namun, harga tinggi juga membawa tantangan. Industri kopi lokal harus menyesuaikan biaya produksi dan rantai distribusi. Pelaku usaha kafe dan roastery mulai menghitung ulang strategi pembelian biji kopi, termasuk mencari alternatif pasokan Robusta atau melakukan pembelian kontrak jangka panjang.
Tren ini memberi pesan penting bagi semua pihak. Petani perlu menjaga kualitas panen agar bisa terus bersaing di pasar premium Arabika. Konsumen lokal sebaiknya memahami bahwa harga secangkir kopi di kafe bisa naik mengikuti pergerakan pasar global. Sementara itu, pemerintah dan pelaku industri perlu memberikan dukungan melalui akses pembiayaan, pelatihan pascapanen, dan strategi ekspor yang lebih terarah.
Dengan lonjakan harga Arabika di bulan September ini, kopi Nusantara kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu komoditas berharga di pasar dunia. Jika pengelolaan berkelanjutan terus diperkuat, kenaikan harga tidak hanya menjadi peluang sesaat, tetapi juga pintu untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat daya saing kopi Indonesia di kancah internasional.
baca juga: https://kampuskopi.com/2025/08/06/kopi-sebagai-diplomasi-budaya-misi-kopi-indonesia/; https://databoks.katadata.co.id/pasar/statistik/364b60bccbd955c/harga-kopi-kontrak-tiga-bulan-hari-ini?