Tekanan Ideal dalam Mesin Espresso: Apa yang Terjadi di Balik 9 Bar?

Mesin espresso modern menggunakan tekanan tinggi untuk mengekstraksi kopi dengan cepat dan pekat. “Bar” sendiri adalah satuan tekanan; 1 bar kira-kira setara dengan tekanan udara di permukaan laut. Jadi, 9 bar berarti sekitar sembilan kali tekanan atmosfer biasa, kekuatan yang cukup untuk memaksa air panas menerobos bubuk kopi halus secara efisien.

Apa itu satuan “Bar” dalam Espresso?

Secara sederhana, bar adalah ukuran tekanan. Ketika mesin espresso dikatakan bekerja pada 9 bar, artinya air di dalamnya ditekan hingga sekitar sembilan kali tekanan atmosfer normal. Tekanan tinggi inilah yang membedakan espresso dengan metode seduhan lain; misalnya mesin moka atau Aeropress hanya mencapai sekitar 1–2 bar, sehingga hasilnya berbeda dengan “true” espresso.

Mengapa 9 Bar Menjadi Standar?

Tekanan 9 bar telah menjadi patokan industri kopi sejak mesin espresso modern muncul. Pada tahun 1961, mesin Faema E61 memperkenalkan pompa elektrik yang dapat secara konsisten menghasilkan 9 bar. Sejak itu, banyak panduan dan lembaga kopi profesional merekomendasikan tekanan sekitar 9 bar karena eksperimen ekstraksi menunjukkan hasil rasa yang optimal pada nilai tersebut. Misalnya, Specialty Coffee Association (SCA) menetapkan kisaran optimal 9–10 bar untuk menyeduh espresso.

Eksperimen nyata juga menguatkan hal ini: ekstraksi pada rentang 7–11 bar umumnya baik, tapi puncak efisiensi aliran dan rasa tercapai di sekitar 9 bar. Tekanan kurang dari 9 bar cenderung membuat aliran kopi lebih lambat dan hasilnya terasa encer dengan crema tipis. Sebaliknya, menambah tekanan di atas 9 bar membuat bubuk kopi semakin padat ditumbuk, sehingga aliran air melambat dan kopi yang dihasilkan jadi terlalu pekat atau kuat. Karena itulah 9 bar dianggap sebagai “titik manis” (sweet spot) untuk espresso.

Bagaimana 9 Bar Bekerja dalam Ekstraksi Espresso?

Ketika mesin dinyalakan, air dipanaskan hampir mendidih lalu dipompakan melalui portafilter berisi bubuk kopi. Pada tahap awal banyak mesin modern melakukan pre-infusion dengan tekanan rendah agar bubuk kopi merata basah, kemudian tekanan dinaikkan ke ~9 bar untuk ekstraksi utama. Proses ini berlangsung cepat, idealnya sekitar 20–30 detik untuk satu shot espresso. Dalam waktu singkat itulah rasa kopi (asam, manis, pahit ringan) dan minyak kopi terseduh keluar.

Di tekanan 9 bar, aliran air yang dihasilkan seimbang: tidak terlalu lambat (yang membuat kopi asam dan encer), dan tidak terlalu cepat (yang bisa menyebabkan rasa pahit karena over-ekstraksi). Hasilnya adalah espresso yang kaya rasa, kental, dengan lapisan crema tebal di atasnya. Crema ini menandakan kopi segar dan bahwa tekanan cukup untuk melepaskan gas CO₂ dalam kopi menjadi gelembung busa.

Untuk mencapai hasil ideal ini, banyak pakar kopi merekomendasikan perbandingan takaran kopi:air sekitar 1:2, suhu ~90–96°C, dengan ekstraksi 9 bar selama 20–25 detik. Kombinasi tersebut umumnya menghasilkan espresso pekat dan seimbang. Mesin dengan pompa 15–20 bar sebenarnya sering disebut-sebut, tapi yang penting adalah tekanan efektif saat air menyentuh kopi memang di sekitar 9 bar.

Perbandingan Tekanan (7 bar vs 9 bar vs 10 bar):

Tabel di atas didasarkan pada eksperimen ekstraksi dan rekomendasi pakar. Secara umum, ekstraksi pada 9 bar memberikan hasil terbaik. Tekanan di bawah 9 bar kurang mengekstrak sehingga espresso cenderung asam/encer, sementara di atas 9 bar membuat kopi terlalu pekat dengan risiko rasa pahit meningkat.

Tips Praktis bagi Pemula

  • Perhatikan Gilingan dan Waktu: Usahakan bubuk kopi digiling halus merata. Jika espresso keluar terlalu cepat (aliran tinggi), giling lebih halus atau perbanyak takaran kopi agar tekanan efektif meningkat. Sebaliknya, jika aliran sangat lambat, giling sedikit kasar. Idealnya, satu shot espresso membutuhkan sekitar 20–30 detik ekstraksi saat 9 bar bekerja.
  • Tekanan Mesin (Pressure Gauge): Jika mesin dilengkapi manometer, periksa bahwa tekanan mendekati 9 bar saat air mulai keluar dari portafilter. Beberapa mesin kelas atas bahkan memiliki katup pengatur agar tekanan tidak melebihi 9 bar. Sebaliknya, mesin dengan pompa hanya 3–5 bar dapat menyeduh kopi, tapi citarasanya akan lebih ringan dibanding 9 bar.
  • Eksperimen Ringan: Meski 9 bar standar, bereksperimen dengan sedikit variasi (misalnya 8 atau 10 bar) bisa menarik untuk menemukan selera Anda. Para ahli mengatakan rentang 7–11 bar masih menghasilkan espresso nikmat, tergantung selera. Cobalah menyesuaikan gilingan atau waktu seduh saat mengubah tekanan, dan catat perubahan rasanya.
  • Peralatan Bersih dan Terukur: Pastikan mesin dan portafilter bersih agar ekstraksi merata. Gunakan timbangan untuk takaran kopi yang konsisten. Setelah menyeduh, periksa crema dan rasa—ini indikator langsung apakah tekanan dan teknik sudah tepat.

Dengan pemahaman konsep tekanan ini, Anda bisa lebih percaya diri bereksperimen saat menyeduh espresso. Ingatlah bahwa 9 bar adalah titik awal yang baik, dan menyesuaikan variabel seperti gilingan, takaran, dan suhu akan membantu setiap cangkir terasa optimal. Selamat mencoba dan selamat menikmati espresso kaya rasa!

Sumber: Informasi dalam artikel ini dirangkum dari penelitian dan panduan ahli kopi terkini.

baca juga: https://kampuskopi.com/2024/05/01/panduan-membersihkan-mesin-espresso-dan-penggiling-kopi-agar-tetap-optimal/

greenplantation, homecoffeeexpert

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *