Mitos vs Fakta tentang Dampak Kopi pada Suasana Hati

Kopi bukan sekadar penunda kantuk; ia juga berpotensi memengaruhi mood. Banyak orang percaya mitos bahwa kopi membuat cepat cemas, sedih, atau “baper”. Padahal penelitian justru menunjukkan efek positif kopi pada suasana hati. Kafein dalam kopi merangsang otak melepaskan hormon kebahagiaan (dopamin), sehingga sering membuat kita merasa lebih senang dan fokus. Mayo Clinic melaporkan bahwa konsumsi kopi berkafein terkait dengan peningkatan suasana hati dan penurunan risiko depresi pada beberapa kelompok orang. Dengan kata lain, dalam dosis wajar kopi cenderung meningkatkan mood, bukan menurunkannya.

Apa Kata Ilmu tentang Kopi dan Mood?

Secara ilmiah, konsumsi kopi banyak dikaitkan dengan manfaat untuk kesehatan mental. Beberapa studi meta menemukan bahwa kafein (terutama kopi) berhubungan dengan penurunan risiko depresi. Misalnya, meta-analisis besar-besaran menyimpulkan bahwa kafein secara signifikan menurunkan insiden depresi, dan kopi memiliki efek protektif terhadap depresi. Pakar kesehatan juga menyatakan bahwa kafein dosis sedang meningkatkan suasana hati dan kinerja tubuh. Rangkaian penelitian mendukung bahwa kafein memicu pelepasan dopamin dan serotonin di otak, membantu kita merasa bahagia. Fokus.co.id menegaskan, kopi dapat menstabilkan emosi dan menimbulkan rasa nyaman selama dikonsumsi dalam batas wajar. Intinya, kopi moderat berfungsi sebagai mood booster alami. Namun tentu saja, efeknya bergantung pada jumlah minum dan kebiasaan masing-masing orang – seimbang itu kunci utama.

Benarkah Kopi Bikin Baper? Mitos populer menyebut kopi membuat orang mudah baper atau melankolis. Nyatanya, kopi tidak membuat kita jadi lebih sensitif. Malahan kafein mendorong otak mengeluarkan hormon bahagia, sehingga kebanyakan orang merasa lebih bersemangat, bukan jadi mellow. Mitos ini mungkin muncul karena efek samping kafein bila berlebihan, seperti jantung berdebar atau sedikit gugup. Dalam jumlah moderat, kopi justru membantu fokus dan keceriaan. Hanya saat dikonsumsi terlalu banyak kafein (misalnya puluhan cangkir), barulah reaksi negatif bisa muncul, seperti kecemasan atau sulit tidur. Dengan kata lain, kopi bukanlah pemicu “drama hati” — asalkan kita memahami batas pribadi dan minum secukupnya.

Cara Menikmati Kopi agar Tetap Bahagia

Tips berikut membantu kamu menikmati kopi sambil menjaga mood tetap positif:

  • Batasi 1–3 cangkir per hari: Minum kopi dalam jumlah sedang (sekitar 1–3 cangkir) justru dapat meningkatkan mood. Moderasi ini menjaga manfaat kafein tanpa efek samping.
  • Nikmati di pagi atau awal hari: Kafein bisa bertahan 6–8 jam dalam tubuh. Minum kopi di pagi atau siang awal membantu otak terjaga, dan menghindari gangguan tidur yang bisa bikin suasana hati kurang baik.
  • Rasakan aromanya: Aroma kopi saja terbukti menenangkan dan mengurangi stres. Luangkan waktu santai sambil menikmati harum seduhan, karena rileksnya pemikiran juga berperan memperbaiki mood.
  • Selingi dengan air putih: Gantikan sebagian kopi dengan segelas air putih atau jus buah agar tubuh tetap terhidrasi. Tubuh yang cukup cairan akan menjaga energi dan emosi tetap stabil.

Intinya, kopi bisa jadi teman baik suasana hati jika dikonsumsi dengan bijak. Nikmati secangkir kopi favorit sambil menjaga porsi dan waktu minum. Dengan begitu, kopi akan menjadi mood booster yang menyenangkan tanpa menimbulkan efek buruk. Selalu ingat: keseimbangan adalah kuncinya!

Sumber: Informasi di atas berdasarkan penelitian dan sumber terpercaya, seperti Mayo Clinic, Medical News Today, Mount Elizabeth Hospital, serta artikel kesehatan Hello Sehat dan Fokus.co.id.

baca juga https://kampuskopi.com/2025/07/20/ngopi-bukan-cuma-soal-kafein-ini-yang-terjadi-di-tubuhmu-saat-menyeruput-kopi/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *