Apa Itu Body, Acidity, dan Aftertaste? Yuk Kenali Cita Rasa Kopi!

Bagi banyak pecinta kopi, istilah body, acidity, dan aftertaste sering terdengar rumit. Padahal, ketiganya sangat memengaruhi rasa kopi yang kita nikmati. Sebagai ahli kopi bersertifikat internasional, saya akan menjelaskan ketiga elemen ini dengan cara yang santai dan mudah dipahami. Dengan mengenali body, acidity, dan aftertaste, kamu bisa menikmati kopi dengan lebih sadar dan percaya diri. Berikut penjelasannya:

Body (Tekstur Kopi)

Body menggambarkan tekstur atau “berat” kopi di mulut. Kopi dengan body tinggi terasa lebih tebal dan penuh, sedangkan kopi dengan body rendah terasa lebih ringan atau encer. Analoginya seperti perbedaan susu: susu full cream terasa kaya dan berat di mulut, sedangkan susu low-fat terasa ringan. Begitu pula, kopi bersifat body tinggi akan “mengisi” mulut seperti cream kental.

Contohnya, biji kopi Robusta umumnya menghasilkan body yang lebih penuh dan tebal, bahkan sedikit astringen (menyisakan rasa kencang) di lidah. Sementara itu, biji kopi Arabika cenderung menghasilkan body yang lebih ringan dan halus. Dengan latihan mencicipi, kamu akan mulai merasakan perbedaan ini saat mencoba berbagai jenis kopi.

Acidity (Kesegaran Rasa)

Dalam dunia kopi, acidity artinya kesegaran atau kecerahan rasa asam alami, bukan rasa asam tajam seperti cuka. Acidity sering disebut brightness karena menambahkan kilau pada cita rasa kopi. Misalnya, sensasi asam pada kopi biasanya menyerupai rasa jeruk atau buah segar, bukan rasa kecut yang tidak nyaman.

Acidity yang pas justru membuat kopi terasa hidup dan menyenangkan. Sebagai ilustrasi, kopi Arabika terkenal dengan acidity-nya yang cerah dan buah-buahan (seperti jeruk, apel, atau beri). Sebaliknya, kopi Robusta biasanya memiliki acidity yang lebih rendah, sehingga kurang terasa asam segarnya. Tanpa acidity, kopi bisa terasa “datar” dan hambar. Semakin terang rasa buahnya, biasanya semakin tinggi acidity kopi tersebut.

Aftertaste (Rasa Tersisa)

Aftertaste adalah rasa atau aroma yang masih tertinggal di mulut setelah kopi ditelan. Bayangkan setelah meneguk kopi, apakah kamu masih merasakan ada jejak rasa tertentu di tenggorokan dan hidung? Semakin lama dan menyenangkan aftertaste-nya, biasanya kopi tersebut semakin berkualitas.

Kopi dengan aftertaste yang baik akan meninggalkan kesan rasa yang enak, misalnya aroma buah, cokelat, atau karamel yang bertahan beberapa detik setelah menelan. Sebaliknya, kopi dengan aftertaste pendek atau tidak enak akan membuat rasa kesan pahit atau asam yang cepat hilang. Contohnya, setelah meneguk, kopi Arabika sering meninggalkan aftertaste buah atau manis yang lembut, sementara Robusta cenderung meninggalkan aftertaste pahit dan astringen yang lebih kuat.

Perbandingan Arabika vs Robusta

Untuk membantu memahami, berikut contoh perbedaan Arabika dan Robusta pada ketiga elemen cita rasa kopi:

  • Kopi Arabika: Body lebih ringan/sedang (tekstur lembut di mulut), acidity cerah seperti rasa buah segar, dan aftertaste-nya cenderung halus (menyisakan rasa manis atau buah).
  • Kopi Robusta: Body lebih penuh dan kental (kopi terasa “berat” di lidah), acidity lebih rendah, sehingga rasa pahitnya lebih dominan. Aftertaste Robusta biasanya lebih terasa pahit dan astringen.

Tips Mencicipi di Rumah

Kamu tidak perlu alat profesional untuk mulai melatih lidah. Coba langkah sederhana ini:

  • Seduh kopi dengan takaran standar. Misal 1 sendok kopi bubuk untuk 150–200 ml air panas. Tunggu 3–4 menit agar kopi “berkembang” (fase cupping).
  • Pecahkan kerak kopi dan hirup aroma. Setelah seduhan, dekatkan hidung dan pecahkan lapisan gumpalan kopi di atas air menggunakan sendok (gerakkan dari depan ke belakang). Hirup dalam-dalam aromanya untuk menyiapkan indera pengecap.
  • Seruput kopi dengan teknik slurp. Gunakan sendok, seruput kopi dengan kuat agar cairan menyebar ke seluruh lidah. Teknik ini membantu kopi mencapai semua indra pengecap.
  • Catat sensasinya: Rasakan body-nya (apakah ringan atau berat di mulut), perhatikan acidity-nya (sensasi segar/asam di ujung lidah seperti buah), dan setelah ditelan, perhatikan aftertaste-nya (berapa lama rasa masih ada dan seperti apa rasanya). Coba bandingkan dengan jus buah atau teh untuk melatih perasaan asam dan manisnya.

Dengan berlatih mencicipi secara sadar, kamu akan semakin paham karakter kopi yang kamu minum. Selamat mencoba dan nikmati proses belajar mengenal cita rasa kopi!

baca juga: https://kampuskopi.com/kamus-istilah-kopi/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *